Nama Merk, Desain Produk, Posisi Produk, Kemasan, Strategi Iklan, Promosi Penjualan, Distribusi Produk, dan Layanan Konsumen Indomie

A. Nama Merek


   Indomie adalah nama merk mie instan dari Indonesia yang diproduksi oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 


B. Desain Produk


   Desain produk adalah proses menciptakan produk baru yang akan dijual oleh perusahaan untuk pelanggannya. Sebuah konsep yang sangat luas, pada dasarnya generasi dan pengembangan ide-ide yang efektif dan efisien melalui proses yang mengarah ke produk-produk baru. Dalam pendekatan sistematis, desainer produk konsep dan mengevaluasi ide-ide, dan mengubahnya menjadi penemuan yang nyata dari produk. Peran produk desainer adalah untuk menggabungkan seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi untuk menciptakan produk-produk baru yang dapat digunakan orang lain.
   Desain produk kemasan indomie yang dipasarkan di Indonesia, mempunyai warna yang sangat beragam dan berbeda sesuai varian rasanya, terdapat perpaduan antara warna merah, kuning dan hijau, serta warna-warna lain. Foto dari mi instant mendominasi hampir di keseluruhan kemasan. 
Rasa yang diciptakan Indofood sangat digemari oleh orang Indonesia karena rasa yang ciri khas Indonesia, dan Indofood memiliki banyak varian rasa yang menarik dan cocok untuk konsumen sehingga konsumen tetap membeli Indofood walaupun sudah lama ada.
   Indomie menjadi satu-satunya brand Indonesia yang masuk ke dalam top 10 Global Brand 2017 versi Brand Footprint Kantar World Panel, lembaga riset dari WPP Group, jaringan agensi komunikasi dan marketing terkemuka di dunia. Menurut riset yang dirilis Kantar Indonesia pada akhir Mei itu, Indomie menempati peringkat kedelapan merek yang paling sering dibeli oleh rumah tangga di seluruh dunia
   Survei global yang memasuki tahun kelima tersebut dilakukan dengan menggunakan metriks Consumer Reach Point (CRP) yang mengukur dua variabel, yaitu banyaknya rumah tangga yang membeli merek tersebut (penetrasi) dan seringnya merek tersebut dibeli oleh konsumen (frekuensi).
Pada survei global tersebut, Kantar menjangkau 15.300 merek, 200 kategori, dan 1 miliar rumah tangga di 43 negara di seluruh dunia—termasuk di Indonesia. Khusus di Indonesia, Kantar menjangkau 5.700 sampel rumah tangga urban yang mewakili 28 juta rumah tangga perkotaan Indonesia. Survei Brand Footprint ini meliputi industri Fast Moving Consumer Good (FMCG) di sektor makanan, minuman, kebutuhan rumah tangga dan kesehatan, serta kecantikan.
   Menurut hasil survei ini, brand yang berada di urutan pertama sampai ketujuh dalam Top 10 Global Brand berturut-turut adalah Coca-Cola, lalu Colgate, Lifebuoy, Maggi, Pepsi, Nescafe, dan Lays. Sedangkan di urutan kesembilan dan kesepuluh adalah Nestle dan Sunsilk.
   Menanggapi keberhasilan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. membangun brand Indomie hingga masuk top 10 global brand, Stefanus Indrayana, General Manager Corporate Communication Indofood, mengaku bersyukur karena hal ini bisa mendorong Indomie menjadi lebih baik lagi. Franky Welirang, Direktur Indofood, setali tiga uang. Di sela-sela acara Buka Bersama dengan Media pada awal Juni lalu (7/6), di Jakarta, dia bersuka cita menerima kabar itu. Karena pembuktian dan pengakuan Indomie sebagai global brand ini akan meningkatkan brand equity Indomie. Dan brand equity nilainya bisa mencapai 100 kali dari ekuitas perusahaannya.
   Langkah awal Indofood membangun brand Indomie di pasar global dilakukannya melalui penetrasi dan memenuhi ketersediaan produk yang cukup massif pada 1992. Tanpa gembar-gembor kampanye seperti yang dilakukan Coca-Cola dalam membangun brand di mancanegara, Indofood memenuhi pasar dengan produk-produknya, dan secara konsisten menjaga ketersediaannya.

   Untuk memenuhi ketersediaan tersebut, menurut Franky Welirang dalam wawancara dengan KataData, Indofood membentuk Direktorat Ekspor dengan tugas fokus mengembangkan ekspor Indomie ke berbagai negara. Tim ini, katanya, aktif mempelajari semua izin impor di setiap negara, untuk selanjutnya menetapkan negara yang menjadi tujuan ekspor. Saat itu, sasaran utamanya, adalah negara dengan jumlah tenaga kerja Indonesia paling banyak sehingga Indomie populer di Hong Kong, Taiwan, Arab Saudi dan lainnya. Selain TKI, Indomie juga dibawa oleh para pelajar Indonesia di luar negeri, sehingga Indomie populer di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Australia, negara yang menjadi tujuan pelajar Indonesia melanjutkan pendidikannya.

   Setelah menetapkan negara tujuan ekspor, Indofood membentuk regional office di masing-masing negara. “Kami melangkah lebih jauh dengan membangun pabrik di beberapa negara lain yang menjadi target pasar utama Indomie, seperti Nigeria.” Perkembangan di pasar ekspor tersebut, katanya, juga didukung oleh keberadaan toko-toko Indonesia di beberapa negara, seperti di Thailand, Hong Kong, Taiwan hingga Arab Saudi. Bahkan, di Arab Saudi ada 1.200 toko yang khusus menjual makanan Indonesia. Saat ini Indofood memiliki pabrik di Malaysia, Saudi Arabia, Suriah, Mesir, dan Nigeria. Pengembangan pasar Indomie ke mancanegara ini dilakukan melalui strategi akuisisi, lisensi, joint venture, dan investasi.

   Sebagai global brand, kini Indomie berada di lebih dari 100 negara di dunia. Di sejumlah negara, terutama negara-negara Timur Tengah dan Afrika (seperti Nigeria), Indomie bahkan menjadi market leader. Dari sisi brand awareness, Indomie kini juga dikenal di banyak negara, terutama negeri jiran seperti Singapura dan Malaysia, negara-negara tujuan TKI seperti Hong Kong dan Taiwan, dan negara lainnya seperti Australia, Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika. Bahkan di negara tertentu seperti Nigeria, Indomie diklaim sebagai merek asli negara tersebut. Di Sudan dan Lebanon ketersediaan Indomie juga tercatat sangat tinggi. Brand ini hampir ada di setiap toko ritel dan supermarket.

C. Posisi Produk


   Posisi produk adalah kedudukan merk atau produk pada peta persepsi dan preferensi konsumen terhadap kedudukan merk-merk atau produk-produk pesaingnya.
   Indomie merupakan market leader untuk pasar mie instant di Indonesia. Begitu kuatnya citra Indomie di pasar sehingga sebagian besar masyarakat menganggap seolah setiap mie instan itu adalah Indomie. Perubahan gaya hidup acap mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Salah satu dari perubahan itu adalah digemarinya mie instan sebagai makanan substitusi nasi. Bahkan kian hari produk ini kian menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis dan harganya terjangkau, mie instan juga cukup mengenyangkan perut. Saat ini, Indomie masih merajai pasar mie instan di Indonesia, sekaligus merupakan perusahaan mie instan terbesar di dunia dengan kapasitas produksi 16 milyar bungkus pada tahun 2017.
   Brand Footprint merilis ranking eksklusif Indonesia Urban (di perkotaan besar) yang meliputi 5.700 sampel rumah tangga dan merepresentasikan 28 juta, atau 85% dari total rumah tangga di kawasan Urban Indonesia. Hasilnya, Indomie menempati posisi nomor 1 Brand Footprint 2017, dan menjadikannya sebagai merek yang paling sering dipilih oleh konsumen Indonesia di perkotaan besar. Setidaknya hampir semua penduduk Indonesia pernah membeli merek Indomie, rata-rata 3 – 4 kali dalam sebulan selama 2016. Brand footprint adalah penelitian yang dilakukan oleh Kantar Worldpanel setiap tahun, dasar pengukurannya dilakukan dengan menggunakan metriks Consumer Reach Point (CRP), yaitu seberapa banyak rumah tangga membeli sebuah merek (penetrasi) dan seberapa sering merek tersebut dibeli oleh konsumen (frekuensi).
   Menurut New Business Development Director Kantar Worldpanel Indonesia, Fanny Murhayati, kekuatan Indomie membuat merek ini berhasil mempertahankan posisi teratas dalam survei Brand Footprint sejak tahun lalu (2017). Bahkan Indomie juga mampu memperoleh posisi ke-8 merek paling banyak dipilih di seluruh dunia. Di Nigeria, Indomie juga berhasil menjuarai ranking Brand Footprint dan berada pada posisi nomor satu. Penjualan internasional yang luas, merupakan salah satu faktor pendukung performance dari Indomie. Di samping Indonesia dan Nigeria, Indomie juga memiliki pangsa pasar di Ghana, Malaysia, Timur Tengah, Turki, dan Amerika Serikat.
   Banyaknya jumlah rumah tangga yang membeli suatu merek atau tingginya tingkat penetrasi sangat mempengaruhi kekuatan suatu merek. Hal ini dibuktikan dari merek-merek yang menempati posisi lima teratas Brand Footprint 2017, yaitu Indomie, Royco, Mie Sedaap, Frisian Flag, dan So Klin, yang seluruhnya telah mencapai 90% penetrasi pasar di Indonesia.

D. Kemasan
   Prinsip yang penting dan mendasar dari teknologi kemasan yaitu dapat melindungi, memelihara, mewadahi dan memberi informasi tentang produk. Pada prinsipnya, tujuan pengemasan adalah mewadahi dan melindungi produk melalui serangkaian distribusi dan penjualan. Tujuan utama kemasan adalah mewadahi dan melindungi, tetapi tujuan lain yang dapat bervariasi adalah pada penampilan, tekstur, grafis, bentuk, biaya dan struktur. Ketika mendesain sebuah kemasan, tidak ada desain kemasan yang begitu benar atau salah tetapi pertimbangannya adalah layak atau tidaknya.



   Desain kemasan indomie goreng yang dipasarkan di Indonesia, mempunyai warna yang sangat beragam, terdapat perpaduan antara warna merah, kuning dan hijau serta warna-warna lain. Secara sepintas warna merah cukup mendominasi desain kemasannya. Ilustrasi menggunakan teknik fotografi yang menampilkan foto mi goreng dan telur mata sapi ditambah dengan udang dan sayuran kacang polong dan bawang goreng. Terdapat sedikit irisan lombok merah, tomat dan seledri sebagai pemanis. Foto dari mi instant mendominasi hampir di keseluruhan kemasan.
   Tipografi dari brand indomie mi instan berada di posisi kiri atas, ditambah keterangan bahwa brand tersebut telah di-register. Nama produk berada pada sisi kanan bawah dengan tipografi yang cukup besar untuk dibaca dan menggunakan huruf script. Kemasan berbentuk kotak dengan berat jenis 85 g (3.00 oz). Posisi layout desain horizontal dan point of interest dari kemasan ini ada di nama produk mie goreng. Bisa dikatakan bahwa saat pertama kali produk ini diluncurkan di Indonesia sekitar tahun 80- an belum terdapat kompetitor yang memasarkan produk sejenis. 
   Informasi lain seperti kadaluarsa cukup terlihat jelas di bagian depan kemasan dan juga logo halal menggunakan tipografi arab dan keterangan pengesahan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta nomor keterangan dari LPPOM:00300799. Terdapat pula nomor SNI di bawah nama produk serta nomor dari BPOM RI. Terdapat pula keterangan bahwa produk telah dilengkapi dengan bawang goreng lebih banyak dan lengkap dengan saus cabe, menunjukkan bahwa sebagian konsumen Indonesia menyukai mi yang cukup pedas dengan bawang goreng. Terdapat pula keterangan yang dapat menarik konsumen Indonesia untuk membeli adalah keterangan bahwa produk ini diperkaya vitamin vit A, B1, B6, B12, Niasin, Asam Folat dan Mineral zat besi. Dengan menambahkan keterangan bervitamin, produsen ingin menunjukkan bahwa mi instan bergizi untuk dikonsumsi. 
   Pada desain kemasan bagian depan terdapat gambar flash yang berisi informasi tentang tambahan bawang goreng dan dilengkapi dengan saos cabe. Gambar flash ini menunjukkan kelebihan produk dibandingkan dengan kompetitornya atau produk yang sudah ada. Dengan tambahan bawang goreng diharapakan masyarakat dapat menikmati mi instant yang mirip dengan mi goreng lainnya yang ditaburi dengan bawang goreng. Sedangkan untuk saos cabe, karena kebanyakan masyarakat Indonesia menyukai masakan pedas maka saos cabe diharapakan dapat menjadi daya tarik untuk pembeli.


   Informasi cara memasak seperti kebanyakan produk mie dapat dijumpai di bagian belakang kemasan. Menggunakan ilustrasi yang sangat jelas karena dilengkapi dengan keterangan waktu dan komposisi air dalam gambar dan warna yang cukup terang, informasi ini dengan mudah dapat dibaca oleh konsumen produk dari semua kalangan. Semua informasi tertulis dengan bahasa Indonesia. Bila dianalisa dari keterangan yang diberikan di gambar seperti 3 menit, 5 menit, 400 cc, 350 cc, menunjukkan bahwa desainer ilustrasi ini telah mempertimbangkan bahwa masyarakat Indonesia lebih memilih melihat visual dibandingkan dengan tulisan, meskipun disebelah kiri gambar terdapat keterangan cara penyajian.Terdapat dua cara penyajian yang pertama dengan dimasak di air mendidik dan yang kedua dengan microwave. Masing-masing keterangan hanya diwakili oleh dua buah illustrasi, menandakan konsumen sudah banyak yang mengerti cara memasak mi instan.

E. Strategi Iklan
   Iklan biasanya dipasang di media cetak, media elektronik, billboard, iklan di TV, sebagai sponsor acara, dan iklan lebih terbaru sekarang yaitu gencarnya pemasangan iklan di media internet. Dengan menggunakan iklan ini semua khalayak akan tahu dan dengan cepat menyebar kemana-mana apalagi dengan televisi dan media internet yang begitu gencar saat ini. Strategi pemasaran melalui iklan ini akan selalu tetap di adopsi dan di pertahankan  oleh PT. Indofood karena merupakan satu-satunya strategi yang paling laris dan menyeluruh.
   PT Indofood juga melakukan strategi event dalam memasarkan produknya. Event adalah kegitan yang dilakukan  dengan melakuakan roadshow atau membuat acara-acara meriah di suau wilayah ataupun tempat. Dengan melakukan kegiatan event ini kita selaku produsen dan masyarakat sebagai konsumen serasa lebih dekat dengan perusahaan ataupun produk yang ditawarkan.
   Event juga bertujuan  menawarkan dan mempromosi malah menjual produk yang di tawarkan. Biasanya event ini menghadirkan orang-orang terkenal dan berpengaruh atau juga publik figur seperti artis, motivator dan lain sebagainya sebagai daya tarik dari acara tersebut. Salah satu dari kegiatan event yaitu seperti : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.


   PT Indofood juga melakukan pembuatan shop sign. Pembuatan shop sign ini adalah membuat pesan-pesan yang menarik tentang produk yang kita tawarkan berupa spanduk dan itu kita beri secra cuma-cuma dan gratis kepada pihak warung dan kedai-kedai yang berada di seluruh penjuru negeri Indonesia dengan juga menampilkan nama toko, kedai dan warung serta pemiliknya, namun pihak warung atau kedai juga harus bekersama dengan pihak produsen dalam hal memasarkan  produk yang ingin di pasarkan.

F. Promosi Penjualan
1. Tagline : Indomie Seleraku
2. Iklan : billboard, media elektronik : iklan TV, sponsor acara, media cetak dan lain-lainnya.
3. Event

G. Distribusi Produk

   Distribusi merupakan proses penyaluran barang dari produsen hingga sampai ke tangan masyarakat atau konsumen. Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi, barang dan jasa dapat sampai ke tangan konsumen. Dengan demikian kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat dikonsumsi. Dalam PT Indofood, terutama produk Indomie, distribusi yang dilakukan terdiri dari distribusi bahan baku, dan distribusi produk dari pabrik (gudang) menuju retailer atau supermarket. Untuk distribusi bahan baku, sumber bahan baku Indomie, yaitu tepung terigu, di mana bahan tersebut di supply dari PT Indofood divisi Flour Mills (Bogasari), salah satu kunci sukses Indomie terletak pada Indofood yang juga mempunyai posisi kuat  pada merek tepung terigunya, yaitu Bogasari. Tepung terigu ini merupakan bahan pokok dari proses pembuatan Indomie. Dengan menguasai salah satu bahan pokok, Indofood bisa lebih mudah menekan harga indomie, sekaligus meningkatkan kualitas mie-nya. Inilah yang membuat para pesaing semakin sulit untuk mengimbangi indomie.Untuk bumbunya, Indomie memiliki divisi sendiri di dalamnya. Sedangkan untuk distribusi produk untuk konsumen, Indofood memiliki moda transportasi yang disebar untuk mengantarkan produknya ke retailer atau supermarket, dan sebagainya.
   Produk mie instan yang digemari di Indonesia kebanyakan berasal dari  produk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Sarimi,Indomie,Pop Mie). Tapi yang mengejutkan ternyata tidak hanya orang Indonesia yang menyukai produk mie instan dari Indofood, tapi nyaris semua orang di seluruh penjuru dunia menggemari Indofood (Indomie). Hal itu bisa dibuktikan dari produk mie instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang sudah menembus pasar luar negeri seperti Asia, Australia, Eropa, Amerika Serikat hingga Afrika. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk juga telah membuka fasilitas produksi mie instan di berbagai negera, diantaranya yaitu di Jeddah, Saudi Arabia, dan Nigeria. Maka jangan heran jika Indofood disebut sebut sebagai produsen mie instan paling terkemuka dan paling besar di dunia. Ekspansi global pangsa pasar Indomie mampu menembus diberbagai penjuru dunia (80 negara). Indomie dalam melakukan ekspansi, selain mengekspor Indomie ke luar negeri Indomie juga membangun pabrik diluar negeri, selain dinegara tetangga seperti Malaysia Indomie juga membuka pabrik di benua Afrika yaitu Afrika Selatan, Mesir, Nigeria, dan Kenya. Distribusi dari Indomie masih cukup bagus dengan dukungan anak perusahaan distribusinya dan para penjual retailer.

H. Layanan Konsumen
   Dalam hal layanan kosumen Indomie memiliki layanan yang sangat lengkap sehingga memudahkan konsumen untuk memberi kritik atau saran dan informasi-informasi lain tentang Indomie, layanan yang dimiliki Indomie yaitu:
1. Facebook : Indomie
2. Twitter : @indomieseleraku
3. Youtube : Indofoodvideos
4. Website : www.indomie.com
5. Instagram : indomie
6. Call Center : 08001818888
7. Email : indomie@icbp.indofood.co.id

SUMBER

http://www.academia.edu/16225680/Analisis_Strategi_PT_Indofood_di_pasar_Internasional
http://www.academia.edu/11322531/Analisis_Strategi_Indomie_Sebagai_Brand_Market_Leader
https://industri.kontan.co.id/news/indofood-masih-kuasai-70-pasar-mi-instan
https://prezi.com/edhpuig3xduz/analisis-desain-jaringan-distribusi-pt-indofood-sukses-makmu/  
http://sp.beritasatu.com/gayahidup/indomie-merek-dengan-posisi-teratas-disukai-di-indonesia/124288
https://suwiraputra.wordpress.com/2011/08/02/stratyegi-indomie-merajai-pasar-mie-instant/
https://mix.co.id/marcomm/brand-communication/indomie-first-indonesian-brand-top-10-global-brand




Komentar